INI AKU

Aku adalah hal yang tak perlu kau sangkal
Hadirku mengoyak seluruh logika dan akal
Timbulkan banyak tanya serupa data analiktikal
Tidak bisa diselesaikan hanya dalam sebuah jurnal

Aku memang serumit susunan nominal
Dalam rangkaian algoritma struktural
Kali tambah kurang bagiku itu formal

Aku serupa objek dalam batas khayal
Romansa tipis dalam adegan sensual
Gairah terbinal dalam esensi seksual

Aku layaknya makhluk nocturnal
Jalani hidup yang tak masuk akal
Berburu sesuatu dengan cara janggal

Kita pernah hanya sejarak sejengkal
Namun kini sejauh jalanan beraspal
Dan juga sekeras jalur paling terjal

Mungkin karena aku abnormal
Dan dipandanganmu itu sangat fatal
Hingga kau menilaiku tak masuk akal
Dan mengasingkanku dalam ruang eternal

Perempuanmu, dari darah maupun hati

Tidak ada ruang untuk ragu, pada saat kita berjalan dengan Iman. 

                                                                     :) 

Perempuanmu, dari darah maupun hati

Gadis Malang

 Ini kisah hidup anak perempuan yg dihidupkan. 

Tapi berkali-kali dimatikan. 

Yang rautnya sumringah tapi hatinya luka berdarah-darah. 

Yang hidupnya utuh tapi terbelah. 

Ini bukan patah hati perihal cinta, tapi hal-hal yg ia percaya ternyata tak sempurna yg terlihat oleh matanya. 

Sekali lagi, ini bukan patah hati perihal cinta, tapi perihal kisah hidup anak perempuan yg hidup dalam belenggu kepalsuan dan kebahagiaan yg tak terasa sebagaimana mestinya terlihat. 

Ia hidup begitu nyata, sampai nelangsa masuk hingga jiwa. 

Ia tak butuh maaf, hanya peluk sedari dulu ia rindukan. 

Rumah, yg seharusnya untuknya kini tiada. 

Entah kemana harus pulang.... 

Anak perempuan yg baru saja tumbuh dewasa itu dipaksa belajar bahwa rumah tak selalu harus menjadi tempat berpulang. 

Perempuanmu, dari darah maupun hati 

Yang tak bersuara, tapi berbicara

Yang tenang, tapi tak juga diam saja

Lihatlah raga yg kau tempati

Tak berkutik disetubuhi sunyi itu

Mati sepi sendiri ia terjebak diruang hampa

Aku padamu tuan... 

Kau mendingin, aku menggigil

Kau bungkam, aku tenggelam

Perempuanmu, dari darah maupun hati